Senin, 21 Maret 2011

Stok Gabah di Abdya Menipis

Mon, Feb 7th 2011, 08:27

BLANGPIDIE - Stok gabah di tingkat petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan menipis, setelah hasil panen raya dijual secara besar-besaran karena dipicu harga cukup tinggi. Padahal berdasarkan data pada Dinas Petanian dan Peternakan setempat, produksi padi musim tanam gadu 2010 mencapai 166.569 ton gabah kering panen (GKP) dari luas areal panen 26.460 hektare mencakup 9 kecamatan dengan produksi rata-rata 6,3 ton/hektare.

Pantauan Serambi, Mingggu (6/2), kegiatan panen raya yang dimulai November 2010 sudah tuntas akhir Januari 2011 mencakup seluruh kecamatan di Abdya. Malahan, sesuai jadwal yang disepakti kegiatan turun ke sawah MT 2011 sudah dimulai mengolah lahan.

Sejumlah petani yang dihubungi mengaku persediaan gabah sudah menipis. “Paling-paling, stok yang tersisa cukup untuk kebutuhan,” kata M Suib (57), petani dari Desa Ladang Neubok, Blangpidie. Malahan, dari keterangan diperolehnya banyak petani tidak memiliki persediaan gabah.

Marwansyah (38), petani dari Desa Keude Paya, Blangpidie mengaku bahwa biasanya hasil panen yang tersisa cukup untuk kebutuhan lima atau enam bulan, tapi hasil panen kali ini sudah dijual habis. Alasannya, selain harga cukup mengiurkan dan mutu gabah kurang bagus. Marwan juga membenarkan, rata-rata petani menjual hasil panen dalam jumlah besar karena dipicu harga yang melambung.

Pada awal panen raya bulan November 2010 lalu, harga gabah masih berkisar Rp 3.000 sampai Rp 3.200/Kg untu gabah kering giling. Namun kini harga gabah Rp 4.500 sampai Rp 4.800/Kg. Sebagian besar gabah produksi Abdya ditampung pedagang dari luar daerah, termasuk dari Medan, Sumatera Utara.

Kadis Pertanian dan Peternakan Abdya, H Zainuddin SP dan Kepala Kantor Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPPKP) Abdya, Yuswazir SP mengakui banyak gabah produksi Abdya mengalir ke luar daerah dan sulit dibendung. Pasalnya, gabah yang ditampung pedagang dari luar daerah dengan tingkat harga cukup menggiurkan sehingga mendorong petani ramai-ramai menjual gabah milik mereka.

Dijelaskan, luas areal tanaman padi sawah untuk dua kali musim tanam (MT) gadu dan rendengan mencapai 27.306 hektare mencakup 9 kecamatan dari Lembah Sabil sampai Babahrot. Sedangkan luas areal panen 31 Desember 2010 mencapai 26.460 hektare, sedangkan sisanya dengan luas areal sekitar 840 hektare di panen bulan Januari 2011, seperti di Kecamatan Susoh dan Blangpidie. Tingkat keberhasilan panen memuaskan mencapai 98 persen dengan produksi rata-rata 6,3 ton/hektare. Sementara 2 persen areal yang gagal panen, disebabkan banjir dan serangan hama penyakit.(nun)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar