Kamis, 06 Januari 2011

Lintas Galus-Kutacane Butuh 4 Jembatan Baru

Wed, Jan 5th 2011, 09:52

BANDA ACEH - Untuk menormalkan kembali kerusakan jalan lintas tengah yang menghubungkan Gayo Lues (Galus) dengan Kutacane, Aceh Tenggara yang dihantam banjir dan tanah longsor akhir tahun 2010 lalu perlu pembangunan empat jembatan baru. Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh, Ir Muhyan Yunan MSc menjawab Serambi, kemarin mengatakan untuk penanganan permanen lintas Galur-Kutacane tersebut pihaknya sudah mengusulkan agar di empat titik di lokasi hantaman banjir yang kini telah menjadi anak sungai harus segera dibangun jembatan.

Sebab, jika penanganannya hanya dengan mengandalkan gorong-gorong, dikhawatirkan gangguan transportasi darat ke pedelaman tanah Gayo itu akan terus terjadi. Muhyan Yunan kepada Serambi mengatakan pihaknya bersama Kepala Satker dan Bupati Tenggara yang meninjau langsung ke lokasi. “Satu-satunya jalan untuk memperlancar lalu lintas di pedalaman Aceh Tenggara dan Gayo Lues itu hanya membangun jembatan baru di lokasi tersebut,” katanya.

Dikatakan, kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam pada lintas tengah terparah terjadi di empat titik yang menghubungkan Blangkejeren - Kutacane hingga ke batas Sumut, terutama di ruas N.023 , N.024 dan N.025. Menurut Muhyan Yunan yang memantau langsung ke lapangan, akibat bencana itu, badan jalan tertutup longsoran bolder dan muncul alur sungai baru yang dulunya hanya alur kecil sehingga perlu dibangun jembatan untuk mengatasi aliran air.

Dikatakan, lokasi yang perlu dibangun jembatan baru meliputi Lawe Mengkudu km 557 Banda Aceh dengan bentang sungai 30 m, Kungke km 507 BNA bentang 30 m, Tangsaran km 503 Banda Aceh dengan bentang jembatan 40 m, dan Jembatan Lawe Gerger km 560 BNA dengan jembatan exeisting 3 x 10 m. Dikatakan, untuk jembatan juga diperlukan perpanjangan bentang menyesuaikan dengan lebar sungai setelah terjadi bencana alam. “Kami bersama dengan Pimpro Peningkatan Jalan dan Jembatan (P2JJ) dan Kepala Satker telah meninjau langsung kondisi tersebut dan untuk kelancaran transportasi darat perlu ada tindakan segera,” katanya. Namun dalam kondisi darurat, guna mengatasi kemacetan lalu lintas, pihaknya sudah melakukan penanganan darurat. Namun, agar kerusakannya tidak terulang, di beberapa lokasi perlu ada penanganan pemasangan pengaman tebing akibat gerusan sungai alas.(sir)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar