Rabu, 10 Agustus 2011

Lima Ribu Warga Gayo Lues Buta Huruf

Didominasi Tak Pernah Sekolah
Jumat, 29 Juli 2011 | 07:05

Gayo Lues-Akibat tidak mengenyam bangku sekolah, sebanyak lima ribu orang masyarakat.Gayo lues diatas umur 40 tahun masih menderita buta huruf. Kebanyakan permasalahan buta huruf terjadi akibat jarangnya gedung sekolah di desa. Karena jarak antar sekolah dengan desa cukup jauh. Faktor lain, karena ekonomi dan si anak disuruh untuk membantu orang tuanya bekebun.

Menurut Kabid PLS pada Dikpora Gayo Lues, Abdul Majid, dana untuk pemberantasan buta huruf sangat minim. Pada tahun 2010 hanya Rp 6 juta untuk dua kelompok belajar. Perkelompoknya diberi anggara Rp 3 juta. Dan tahun 2011 baru mau diusulkan untuk 5 kelompok dan diharapkan dapat disetujui.Penangan buat huruf setiap tahunnya dilakukan dananya bervariasi, ada dari APBD dan dari APBN.

Seperti tahun yang lalu dari APBN langsung ke desa yang ditunjuk tim dari pusat masuk dan memberikan dana. Untuk pemberantasan buta huruf harus diajukan dahulu dana melalui perubahan APBD di DPRD Gayo Lues. Buta huruf, ujar Abdul Majid, terjadi ada yang putus sekolah karena harus membantu orangtua ke ladang.

Dan ada karena faktor ekonomi. Juga karena rentang jarak antar sekolah dan desa sangat jauh, mengakibatkan orang tua tidak rela anaknya berjalan kaki hingga berkilo meter untuk belajar ke sekolah. Kepada orangtua yang belum bisa membaca, diharapkan untuk belajar kepada anaknya, minimal bisa mengenal angka. (yud)

Sumber rakyataceh.com

200 Rumah Transmigrasi Tingkem Terancam Gagal

Sabtu, 16 Juli 2011 | 07:56

Gayo Lues-Usulan 200 unit pembangunan rumah transmigrasi di Desa Tingkem Kecamatan Blangjerango pada tahun 2012 mendatang, terancam gagal.
Pasalnya, hingga Jumat (15/7), usulan tersebut belum juga ada balasan. Malahan empat kabupaten lainnya yang sama mengusulkan, sudah dipanggil melalui undangan ke Dirjen Transmigrasi pusat. Hal itu dikatakan Kadis Sosial Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Idris Arlem kepada koran ini, Kamis kemarin.

Lebih lanjut Idris mengatakan, semua persyaratan untuk mendatangkan transmigrasi dari Jawa sudah dilakukan. Seperti SICA (Survey Indentifikasi Calon Areal) dan RTUPT (Rencana Teknis Unit Pemukiman Transmigrasi). Namun disayangkan pemerintah pusat kurang respon.
“Kita sudah bekerja siang malam selama dua bulan untuk menyiapkan semua kelengkapan, demi mendatangkan transmigrasi dari luar daerah 30 persen. Dan dari dalam daerah 70 persen," ujarnya.

Menurutnya, Gayo Lues masih memiliki lahan yang cukup memungkinkan sebagai lahan transmigrasi. Kabupaten Gayo Lues sebagai daerah yang baru dimekarkan, masih membutuhkan transmigrasi dari luar. Untuk memotivasi masyarakat sekitar dalam berusaha di bidang pertanian dan perkebunan. "Upayah kita mendapatkan kuota transmigrasi tahun 2012 semata –mata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Masyarakat GayoLues sangat kecewa bila usulan pembangunan 200 unit rumah transmigrasi di Tingkem tidak diakomodir oleh Dirjen Transmigrasi Pusat. "Ini merupakan kesenjangan bagi Kabupaten Gayo Lues. Upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat jadi terkendala," tegasnya kecewa. (yud)

Sumber rakyataceh.com

Selasa, 09 Agustus 2011

DPRK Gayo Lues Sahkan Enam Qanun

23 July 2011

Blangkejeren | Harian Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues hanya menyetujui enam tancangan qanun (Raqan) dari tujuh Raqan yang diusulkan oleh pemerintah daerah setempat. Keenam Raqan itu, Kamis malam (21/7) disahkan menjadi qanun. Sementara satu raqan lagi masih perlu pembahasan.

Ketua DPRK Gayo Lues, H M Amru, Kamis malam (21/7) di gedung DPRK setempat mengatakan enam Raqan yang telah disahkan menjadi qanun itu adalah, qanun tentang imum gampong, qanun tentang penataan ruang kawasan perkotaan Kabupaten Gayo Lues dengan catatan harus diadakan revisi dan dengan melengkapi dokumen pendukung seperti peta wilayah, batas desa, batas dusun dan lain-lain yang di anggap perlu. Kemudian qanun pajak daerah, qanun tentang ritribusi jasa angkutan umum, qanun retribusi perizinan tertentu, dan qanun ritribusi jasa usaha.
Terhadap rancangan qanun Kabupaten Gayo Lues tentang pemerintahan Mukim belum dapat disahkan karena masih memerlukan pembahasan lebih lanjut oleh eksekutif dan diajukan kembali pada saat rapat paripurna mendatang,” jelasnya.(cas)

Sumber Harian Aceh.com

Pemkab Gayo Lues Perbaiki PLTMH Aih Nuso

21 July 2011

Blangkejeren |Harian Aceh – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui pihak ketiga mulai melakukan perbaikan tehadap Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Aih Nuso Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues yang rusak sejak beberapa bulan lalu.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Gayo Lues, Ir Rasidin Porang melalui Sekeretaris Kasim Junaidi SE mengatakan, perbaikan terhadap mesin PLTMH Aih Nuso sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu, dan kini sudah bisa beroperasi kembali.
“Sekarang masyarakat Putri Betung sudah bisa menikmati terangnya listrik, karena sudah dilakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak, sedangkan alat-alat yang sudah tidak bisa di pakai, sudah kita gantikan dengan yang baru,” jelasnya.
Dari puluhan desa di Kecamatan Putri Betung, Kasim Junaidi mengatakan belum semua desa yang dialiri arus listrik PLTH Aih Nuso, seperti Desa Jeret Onom, Serkil dan Air Panas.(cas)

Sumber Harian Aceh.com

DPRK Gayo Lues Bahas Tujuh Rancangan Qanun

21 July 2011

Blangkejeren |Harian Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues, Rabu (20/7) membahas tujuh rancangan qanun yang diusulkan oleh pemerintah daeah setempat. Pembahasan itu turut dihadiri unsur muspida, seluruh keuchik, mukim dan imum gampong.
Ketua DPRK Gayo Lues, H M Amru saat pembukaan rapat paripurna mengatakan rancagnan qanun yang dibahas itu adalah rancangan qanun penataan ruang kabupaten kota, rancangan qanun imam mukim kabupaten gayo lues, rancangan qanun penataan mukim, rancangan qanun ristri busi tertentu, retribusi jasa usaha, pajak daerah, dan rancangan qanun jasa ritribusi jasa umum.
Sementara Bupati Gayo Lues H.Ibnu Hasim tidak bisa mengikuti pembahasan rancangan qanun tersebut karena baru selesai menjalankan operasi usus buntu do salah satu rumah sakit di Medan, Sumatera Utara. Namun dalam sambutannya yagn dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Abu Bakar Djasbi, ia mengatakan dari semua rancangan qanun yang telah diusulkan ada beberapa yang sifatnya sangat mendesak, seperti rancangan qanun pajak dan retribusi.cas

Sumber harian Aceh.com

Senin, 08 Agustus 2011

Jalan Blangkejeren – Teragun Nyaris Putus

18 July 2011

Blangkejeren | Harian Aceh – Jalan lintasan Blangkejeren menuju Kecamatan Terangun di kawasan Gampong Sekuelen Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues nyaris putus. Udin (32) salah satu pengendara, Minggu (17/7) saat pulang dari Kecamatan Teragun mengatakan, di beberapa titik jalan Blangkejeren-Teragun mengalami rusak parah, bahkan ada sebahagian jalan yang nyaris putus.
Ada beberapa titik yang rusak parah, seperti di penurunan dan tanjakan daerah Gajah Gejut, di daerah itu sangat sering angkutan tidak bisa naik karena di sepanjang jalan banyak batu-batu besar dan bekas erosi,” katanya.
Sedangkan setelah melewati Desa Sekulen, Udin mengatakan ada satu titik jalan yang nyaris putus, bahkan jalan tersebut masih dibiarkan tanpa ada perbaikan. “Sebenarnya jalan itu sudah lama rusak dan nyaris putus, tetapi masih dibiarkan,” jelasnya. Ia agar Pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut.(cas)

Sumber Harian Aceh.com

Hutan Pinus di Gayo Lues Terbakar

15 July 2011

Blangkejeren | Harian Aceh – puluhan hektar hutan pinus yang di Gampong Penggalangan, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Rabu malam (13/7) terbakar. Angin kencang menyebabkan kebakaran cepat meluas. Diduga api berasal dari pembakaran sampah.
Sudin warga setempat kepada Harian Aceh, Kamis (14/7) mengungkapkan, kuat dugaan api berasal dari pembakaran semak-semak oleh pengembala kerbau di dekat kandang kerbau mereka. “Biasanya mereka membakar sampah dan kotoran kerbau untuk dijadikan pupuk kompos,” jelasnya.
Hutan pinus yang terbakar itu persis berada di puncak gunung Gampong Penggalangan, areal hutan pinus tersebut hanya berbatasan sugai dan sawah dengan lokasi pemukiman penduduk. “Saya berharap kepada masayarakat agar dapat berhati-hati saat melakukan pembakaran di areal hutan maupun di sekeliling rumah, supaya kenyamanan tetap terjaga,” lanjutnya. Selain hutan pinus di wilayah Penggalangan kebakaran juga diduga terjadi di beberapa titik lainnya karena asap tebal kini menyelimuti Gayo Lues semakin bertambah.(cas)

Sumber Harian Aceh.com